Ceritanya dimulai pada tanggal 14 Oktober, di sebuah tempat magis di Kintamani, Bali. Di tengah pepohonan yang menjulang, kami melaksanakan proses Ngeruak di sebuah akomodasi yang memikat dengan konsep tree house yang unik. 

Proses Ngeruak bukan sekadar acara biasa bagi kami. Ini adalah puncak dari nilai-nilai yang kami pegang teguh dalam perusahaan kami, yang kita kenal dengan istilah Tri Hita Karana. Ini adalah tentang menyatu dengan alam, dengan sesama manusia, dan yang paling penting, dengan spiritualitas.

Dalam pandangan budaya Bali, Ngeruak bukan sekadar ritual. Ini adalah ekspresi dari harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam semesta yang tak kasat mata. Di Bali, kita memandang dunia ini sebagai rumah bersama, tidak hanya untuk manusia, hewan, dan tumbuhan, tetapi juga untuk leluhur kita yang tetap hadir dalam kehidupan sehari-hari.

Dan di tengah-tengah semua keajaiban ini, berdirilah Nirata. Tersembunyi di antara keindahan alam Kintamani, di desa Kedisan, Nirata menjadi perwujudan dari semua nilai dan keyakinan yang kami anut. Rencananya, Nirata akan menyapa dunia pada bulan Mei mendatang, membawa cerita baru tentang keberlanjutan budaya dan kehidupan yang berdampingan dengan alam. Ini adalah bagian dari proses kami dalam menciptakan akomodasi yang berkelanjutan, menyelaraskan kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan masa depan.”